SOLO –
Aksi brutal Densus 88 terhadap umat Islam yang distigmakan sebagai
seorang teroris adalah bukti jika Densus 88 merupakan kaki tangan asing,
khususnya Australia dan Amerika Serikat. Hal ini sebagaimana dinyatakan
oleh Ustadz Khoirul RS. Ketua DPW Front Pembela Islam (FPI) Surakarta.
“Dimanapun
mereka (Densus 88,red.) berada, mereka-mereka itu kan sudah dibayari
oleh Amerika dan Australia, jadi ya nggak usah heran kalau cara kerja
mereka itu brutal seperti itu. Lha wong memang mereka itu disuruh untuk
berbuat seperti itu,” ujarnya kepada voa-islam.com, pada Jum’at
(11/1/2013).
...aksi teror serta penembakan di wilayah Indonesia Timur seperti RMS atau OPM, kenapa tidak tidak disebut sebagai teroris?
Dia
menambahkan, bahwa cap sebagai teroris dan kerja Densus 88 yang brutal
seperti itu hanya dikhususkan dan ditujukan kepada umat Islam saja.
Buktinya, organisasi kristen separatis teroris seperti RMS atau OPM yang
jelas-jelas juga meneror warga dan aparat keamanan di Maluku dan di
Papua tidak ditindak oleh Densus 88.
“Umat
Islam inikan memang diteroriskan dimana saja mereka berada. Akan tetapi
selain orang Islam yang melakukan pemberontakan dan aksi teror serta
penembakan di wilayah Indonesia Timur seperti RMS atau OPM, kenapa tidak
tidak disebut sebagai teroris?” tuturnya.
Ia pun
menyesalkan, jika umat Islam selama ini tidak juga sadar bahwa musuh
mereka adalah Densus 88. “Inikan sudah menjadi bukti bahwa musuh Densus
88 itu umat Islam. Cuma kenapa umat Islam tidak sadar-sadar juga kalau
musuhnya itu adalah Densus 88,” tandasnya.(voa islam)
Komentar
Posting Komentar