Untuk mengatasi kenakalan yang sering
dilakukan anak, menurut psikolog dari Jagadnita Consulting, Clara
Istiwidarum Kriswanto, Anda harus memilah mana perilaku yang Anda sukai
dari anak, perilaku yang kurang disukai dan perilaku yang tak bisa
ditoleransi.
Buatlah, ketiganya dalam bentuk daftar. Lantas bagaimana caranya untuk mengurangi perilaku buruk pada anak?
Buatlah, ketiganya dalam bentuk daftar. Lantas bagaimana caranya untuk mengurangi perilaku buruk pada anak?
Agar perilaku buruk
alias kenakalan yang dilakukan si buah hati bisa diminimalisasi, Clara
mengatakan ada beberapa tips yang perlu dilakukan orang tua. Saat anak
Anda berbuat nakal, maka Anda harus mengabaikannya.
''Memarahinya,
justru akan membuat si anak merasa diperhatikan,'' katanya. Anda pun
disarankan untuk menoleh ke arah lain, saat si anak menjadi-jadi.
Menurut Clara, Anda pun bisa mengubah subjek pembicaraan dan memusatkan
perhatian kepada hal lain. Malah, Anda pun harus memutuskan kontak mata.
Saat Anda mengabaikan si buah hati yang tengah nakal, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan. Saat mengabaikannya, ekspresi wajah Anda harus
tenang dan netral. ''Tak perlu marah-marah, justru si anak akan senang
jika Anda marah,'' tuturnya.
Masalah waktu pun sangat penting.
Anda harus mengabaikannya, begitu si anak melakukan kenakalan. Namun,
jangan lupa untuk menyampaikan pujian sesegera mungkin, apabila si anak
telah menunjukkan perilaku positif seperti yang Anda inginkan. ''Saat
Anda mengabaikan si anak, jangan pernah melakukan kontak mata.'' Tubuh
Anda pun disarankan untuk tak menghadap ke arah anak. Selama
mengabaikan, hindarkan mengucapkan kata-kata, isyarat atau desah
jengkel.
Bagaimana bila melakukan tindakan yang fatal di luar
batas toleransi? Clara menyarankan untuk mengatasinya dengan
menyampaikan perintah. ''Anda bisa melakukan teknik piringan hitam
rusak,'' papar Clara. Saat anak Anda malas membuat PR, maka Anda bisa
memberinya perintah dengan kalimat berulang-ulang. Misalnya, ''Pokoknya,
Mama ingin lihat kamu kerjakan PR.''
Saat si anak membantah dan
mengatakan, ''Tapi Ma, aku malas.'' Anda harus terus mengulang kalimat
Anda hingga si anak mau mengerjakannya. Selain itu, jika tindakan anak
sudah melampaui batas, Anda bisa membawa masalah tersebut dalam
pertemuan keluarga. Bahkan, bila perlu Anda bisa menyetrapnya. Namun,
dalam menyetrap harus dilakukan di tempat yang aman dan sesuai kemampuan
anak.
Saat Anda membatasi si anak untuk tidak melakukan tindakan
yang melampaui batas, maka ungkapkanlah perintah dengan kalimat
positif. ''Jangan sekali-kali mengucapkannya dengan kalimat negatif,
karena itu akan membuat anak tertantang.'' Kalimat perintah pun harus
disampaikan secara sederhana, jelas, dengan ekspresi serius. Setelah
Anda menyetrap anak, jangan pernah menguliahinya dan marah pada si buah
hati. Selain itu, Anda pun tak perlu merasa bimbang. ''Semuanya harus
dilakukan dengan konsisten, agar memberi hasil.'' (Republika)
Komentar
Posting Komentar