Kota Solo: Walikotanya Katolik Wakilnya Mantan Presiden Rotary Club

SOLO (voa-islam.com) – Sejak Joko Widodo (Jokowi) terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada hari Sabtu tanggal 29 September 2012, kemudian dilantik pada tanggal 11 Oktober 2012, praktis kedudukan Walikota Solo yang sebelumnya dijabat oleh Jokowi akan berpindah kepada Wakil Walikota Solo, FX. Hadi Rudyatmo yang beragama Katolik.

Dengan jabatan barunya tersebut, tentu kursi jabatan Wakil Walikota Solo yang sebelumnya diisi oleh Rudy, kosong untuk sementara waktu sampai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surakarta memilih Wakil Walikota Solo yang baru.

Akhirnya, dalam pemilihan yang berlangsung di gedung DPRD Solo, Rabu (27/2/2013), Solo mempunyai Wakil Walikota yang baru. Dia adalah Achmad Purnomo, Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan pengusaha asli Solo yang mengantongi rekomendasi DPP PDIP tersebut, berhasil mengalahkan Teguh Prakosa, calon lain yang juga diajukan partai yang sama.

Dalam proses voting tertutup pada hari Rabu tadi (27/2/2013), Purnomo mendapat 34 suara. Mantan pesaing Jokowi dalam pilkada 2005 lalu itu, mengalahkan pesaing utamanya yakni Teguh Prakoso yang hanya mengantongi 3 suara. Suara tidak sah dan abstain masing-masing 1 suara, dan total anggota dewan yang hadir dalam pemilihan Wakil Walikota Solo tersebut sebanyak 39 orang.

Pemilihan Wakil Walikota yang dikemas dalam Sidang Paripurna DPRD Solo tersebut, berlangsung mulus. Sidang yang dimulai sekitar pukul 11.00 wib tersebut sempat ditawarkan dengan jalan musyawarah, namun tidak ada kesepakatan dalam suara mufakat terhadap calon.

Pimpinan Sidang yang sekaligus Ketua DPRD Solo, YF Sukasno akhirnya memutuskan pemilihan lewat voting. Dalam tata tertib khusus (tatibsus) pemilihan dapat dilakukan jika kuorum 3/4 dari total anggota dewan hadir saat paripurna pemilihan. Sebelumnya, pemilihan dinyatakan dapat digelar lantaran memenuhi kuorum seperti yang diatur dalam Tatibsus pemilihan dan penetapan Wawali.

Proses pemilihan Wakil Walikota (Wawali) Solo sendiri ditentukan melalui voting. Pasalnya, proses musyawarah melalui pimpinan fraksi tak dapat mencapai mufakat. Sebelumnya, Purnomo menyatakan siap jika nantinya terpilih sebagai Wawali Solo.

Dalam pernyataanya kepada wartawan, mantan Presiden Rotary Club Solo Raya tahun 2010 ini menyatakan kesanggupannya untuk membantu Walikota Solo, FX. Rudy untuk mengelola kota Solo yang aman dan nyaman.

“Yang penting sebagai Wawali, membantu pasangan menjadi ideal dan serasi dengan Pak Rudy. Bisa membantu Pak Rudy mengamankan program yang ada. Yang jelas jika terpilih nanti saya akan bekerja sangat keras sekali,” paparnya kepada awak media.

Sejarah Rotary Internasional
Nama resminya Rotary International (RI). Komunitas lokal RI yang mereka bentuk di 162 negara dinamakan ‘club’, sehingga nama lengkapnya Rotary International Club, biasa disingkat Rotary Club (RC). didirikan pada tahun 1905, markas besarnya berada di kota Evanston, Illinois, USA, Nomor Telp. (312) 866-300.

Rotary Club adalah organisasi bawah tanah Zionis Israel, yang beranggotakan kaum usahawan, tenaga ahli, Intelektual (mahasiswa dan dosen) sebagai anggota penuhnya, sedangkan orang-orang umum dan pelajar sebagai anggota kelas lebih rendah.

Rotary Club didirikan oleh Paul P Harris, seorang keturunan Yahudi Amerika, sekitar bulan Februari 1905 di kota Chicago Amerika Serikat. Organisasi ini telah menyebar ke seluruh penjuru dunia dengan dukungan dana yang kuat, dan telah mempunyai cabang di 80 negara termasuk Indonesia, sekitar 6800 Rotary Club ada di dunia, dengan anggota sekitar 327.000 aktifis. 

Club ini  tersebar di seluruh dunia. Anggota Rotary Club dipanggil Rotarian dan mereka adalah para pemimpin bisnis dan profesional bahkan mewakili semua profesi (seorang dokter, seorang notaris, seorang guru sekolah, seorang pedagang, dan seterusnya). Menurut sebagian penganjur teori tentang konspirasi Yahudi, perkumpulan tersebut mempunyai tujuan rahasia dan merupakan bagian dari persekongkolan Yahudi.

Pernah Dilarang Keberadaannya Pada Zaman Soekarno, Namun Dicabut Oleh Gus Dur
Di Indonesia upaya membendung gerakan Yahudi ini sebenarnya sudah dilakukan oleh Presiden Soekarno. Februari 1961, lewat Lembaran Negara nomor 18/1961, Presiden Soekarno membubarkan dan melarang keberadaan Freemasonry di Indonesia. Lembaran Negara ini kemudian dikuatkan oleh Keppres Nomor 264 tahun 1962 yang membubarkan dan melarang Freemasonry dan segala “derivat”nya seperti Rosikrusian, Moral Re-armament, Lions Club, Rotary Club, dan Baha’isme. Sejak itu, loji-loji mereka disita oleh negara.

Namun di Era Presiden Abdurrahman Wahid Keppres nomor 264/1962 tersebut dicabut dan mengeluarkan Keppres nomor 69 tahun 2000 tanggal 23 Mei 2000. Sejak itulah, keberadaan kelompok-kelompok Yahudi seperti Organisasi Liga Demokrasi, Rotary Club, Divine Life Society, Vrijmetselaren-Loge (Loge Agung Indonesia) atau Freemasonry Indonesia, Moral Rearmament Movement, Ancient Mystical Organization Of Rosi Crucians (AMORC) dan Organisasi Baha’i menjadi resmi dan sah kembali di Indonesia.

Mereka melakukan aktivitas ‘kemanusiaan’. Kegiatan inheren bersifat ‘Social Function’. Dibalik itu, khususnya Rotary Club menggalang l’esprit de corps sesama mereka dalam ihwal bisnis.

Kegiatan Rotary Club
Pada umumnya organisasi ini melakukan kegiatan dibidang sosial, pendidikan dan kebudayaan, mereka menggunakan itu semua untuk kedok saja. Di bidang sosial mereka sering membantu korban bencana alam, membagikan sembako, di bidang pendidikan mereka menyeponsori para pelajar untuk melanjutkan studinya keluar negeri, dan di bidang budaya mereka mensponsori pelestarian budaya.

Disini kelihatannya misi mereka terlihat bagus, dan tidak ada hal yang mencurigakan dari itu semua, namun itu semua sekali lagi cuma kedok, agar masyarakat mau menerima mereka apa adanya, dan tidak mencurigai bahwa mereka adalah organisasi Zionis yang akan mengacak-acak Islam sebagai agama mereka. (Voaislam)

Komentar