ORANG-orang
sekitarnya memanggilnya dengan sebutan Guevara. Nama aslinya? Hanya
orang terdekatnya saja yang tahu. Ia menolak untuk menyebutkannya,
apalagi pada media.
Guevara—jelas sekali mengacu pada tokoh
pergerakan Ernesto ‘Che’ Guevara—mondar-mandir di jalanan Aleppo, Suriah
setiap harinya. Untuk apa?
Guevara adalah seorang sniper. Ia turun ke jalan dan mengokang senjata.
Ia
berusia 36 tahun dan merupakan seorang guru bahasa Inggris di kota itu.
Ia memutuskan menjadi menjadi seorang penembak sniper setelah
kehilangan dua orang anaknya beberapa bulan lalu.
Kedua anaknya yang berusia 7 dan 10 tahun mati setelah serangan udara oleh tentera pemerintah mengenai tepat rumahnya.
“Saya suka bertempur. Saat melihat rakan seperjuangan wafat ditembak, saya harus melakukan sesuatu,” ujarnya.
“Menembak
musuh membuatkan saya merasa lega. Setiap kali melihat musuh berhasil
ditembak, saya sering berteriak ‘yes’,” katanya, selain tentu berdoa
kepada Allah SWT.
Meskipun
dia kelihatan berani dengan snipernya itu, wanita bertudung dan
berpakaian seragam tentera ini menyatakan bahwa dia sama dengan
perempuan lainnya.Dia kerap terjaga di malam hari menangisi kematian
kedua-dua anaknya dan kekerasan yang pernah dia saksikan.
[Islampos]
Komentar
Posting Komentar