Ratusan Aktivis Islam Gerudug LP Tangerang Tuntut Qishash Preman Kafir

TANGERANG  - Ratusan aktivis Islam dari berbagai elemen Islam melakukan aksi menuntut qishash terhadap preman Ambon Kristen pelaku pengeroyokan terhadap dua orang mujahidin di Lembaga Pemasyarakatan Salemba Senin (11/3/2013).

Aksi yang digelar di depan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas I Tangerang pada Selasa (12/3/2013) pagi ini  adalah aksi kedua kalinya setelah Senin kemarin para aktivis Islam mendatangi LP Salemba, Jakarta Pusat.

Dengan menggunakan kafayeh dan mengibarkan bendera hitam Ar Rayah bertuliskan kalimat tauhid, mereka  berdatangan dengan melakukan konvoy dari sekitar wilayah Jabodetabek untuk menunjukkan pembelaan terhadap mujahidin dan mengejar pelaku pengeroyokan di LP Klas I Tengerang, Banten.
Selanjutnya, aktvis Islam berbaris rapi dan teratur mendengarkan para tokoh-tokoh aktivis Islam yang melakukan orasi secara bergantian.

Bersamaan dengan itu bendera Ar Rayah yang bertuliskan kalimat tauhid dikibarkan oleh dua orang aktivis di halaman LP Klas I Tangerang disambut dengan gemuruh takbir. Hal ini merupakan simbol dari izzah Islam dan kaum Muslimin.

Ustadz Abu Shofie dalam orasinya menggugah semangat para aktivis Islam untuk berjuang menegakkan syariat Islam yang didalamnya terdapat hukum qishash bagi pelaku kejahatan.
“Seperti yang diamanahkan para ustadz, kita tidak akan pernah berhenti sampai terjadinya revolusi. Kita adalah pasukan yang mencari mati. Al jihad… al jihad… sabiluna… sabiluna…!” serunya, disambut takbir para aktivis.

Sementara Izzi, aktivis Islam yang melakukan orasi menyerukan untuk menuntut qishash, karena para preman Ambon kafir tersebut telah menumpahkan darah, maka darah mereka pun layak ditumpahkan.  

“Mereka adalah pengecut yang takut mati, akan tetapi kita datang ke sini untuk mencari mati dan menuntut qishash. Kita menyerukan agar orang-orang yang menumpahkan darah saudara-saudara kami diqishash sekarang juga. Ad daamu bid daami, wal hadmu bil hadmi (darah dibalas dengan darah dan kehancuran dibalas dengan kehancuran). Apabila mereka telah menumpahkan darah umat Islam maka darah mereka pun layak ditumpahkan!” tegasnya di hadapan ratusan aktivis Islam yang lain.
Saat itu, ratusan aktivis Islam yang sudah geram dan menuntut qishash mulai tersulut amarah lantaran tak diperkenankan masuk ke dalam LP. Beberapa orang diantara mereka mulai berupaya mendobrak pintu LP.

Akhirnya kepala LP Klas I Tangerang, Agus Toyib keluar untuk menemui para aktivis. Ia memperkenankan perwakilan para aktivis untuk masuk ke dalam LP. Ada tujuh orang delegasi perwakilan dari aktivis Islam yang masuk kemudian melakukan negosiasi kepada Kepala LP Klas I Tangang. Mereka tegas menutut qishash terhadap preman Ambon kafir pelaku pengeroyokan mujahidin di LP Salemba. Namun negosiasi berjalan alot lantaran Kepala LP bersikukuh tak mau memenuhi tuntuan delegasi aktivis Islam yaitu melaksanakan hukum qishash. (Voaislam)

Komentar