Suriah; Pintu Penaklukan Palestina

suyutiOleh: Muhammad Sayuti, Lc., Alumni S1 Universitas Al-Azhar Cairo
PADA Bulan Maret 2011 adalah awal dari Demontrasi Damai di Suriah, di mana Para Ulama mengatakan bahwa Demontrasi Damai Tidak melanggar syariat (Tidak termasuk keluar dari Pemimpin yang sah), namun Pemerintah Suriah Menghadapinya tidak dengan cara damai. Setahun lebih Demontrasi Rakyat tersebut, lebih dari 1000 orang meninggal Dunia karena pemerintah menghadapinya dengan kekerasan, hingga sekitar bulan Juni 2012 rakyat Suriah membentuk Tentara Pembebasan Suriah (FSA) untuk melindungi diri dari peluru-peluru Pemerintah yang tidak mengenal tempat, waktu dan orang. Jadi, tidak benar yang mengatakan bahwa rakyat suriah yang memulai perang, akan tetapi pemerintah lah yang memulai dan rakyat Suriah perlu melindungi diri.

Tidak Semua Yang Anti Amerika bagian dari Islam, Sebagaimana Tidak Semua Bentuk Kerjasama Dengan Amerika Adalah Antek Barat
Adalah keliru jika menganggab semua yang anti Amerika Serikat adalah bagian dari Islam, banyak Negara di dunia ini yang anti Amerika sebut saja seperti Kuba, Venezuela, atau Blok Sosialis seperti Rusia, Korea Utara, Vietnam dan lain-lain. Mereka Anti Amerika Bukan karena Amerika memusuhi Islam, bukan kerena Palestina di jajah Israel yang di dukung oleh Amerika, tetapi kerena kepentingan mereka sendiri.
Sebagaimana juga keliru jika menilai bahwa semua yang kerjasama dengan Amerika adalah antek Amerika, khususnya kerjasama sebagian Negara Muslim dengan AS dalam bidang tertentu, karena dalam Fiqh Islam sendiri diperbolehkan mengadakan hubungan dengan Kafir Mu’ahad dan Kafir Zimmi dalam beberapa bidang seperti perdagangan, dan dalam Fiqh Islam juga ada hal-hal yang tidak boleh kerjasama antara Islam dengan mereka seperti kerjasama dalam membuat senjata. Jadi, yang menjadi patokan di sini adalah Syariah dalam Fiqh Islam, jika kerjasama dengan AS di perbolehkan oleh Syariah dalam beberapa hal, silahkan.
Dan Pemerintah Suriah Sebelum Revolusi yang anti AS sebenarnya bukan sepenuhnya karena membela Islam, tetapi karena ikut kepada donaturnya yaitu Rusia yang memusuhi AS dari dulu karena tidak sesuai dengan kepentingan Sosialis.

Revolusi di Tunisia, Mesir, Libya Dan Yaman Menguntungkan Islam
Mungkin ada yang mengatakan sebenarnya Revolusi Arab sekarang adalah skenario Yahudi untuk mengacaukan Islam. Tidak ada yang menafikan bahwa Yahudi punya banyak skenario untuk menghilangkan Islam di dunia ini. Yang perlu di garis bawahi di sini adalah siapa yang paling menguntungkan dalam Revolusi Arab, maka jawabannya adalah Islam. di Mesir jelas yang untung adalah Islam, di Libya Islam mulai bisa bernafas untuk mengatur Negara, tidak penting kalau Perancis dan AS cuman bisa mengimpor sedikit dari Minyak Libya selama Negara Libya seluruh keputusannya masih dari rakyat Libya bukan dikte dari Negara Barat. di Tunisia Islam juga mulai bisa menentukan kebijakan Negara, nilai-nilai Islam mulai masuk kedalam Undang-Undang Negara. dan hal ini semua hampir mustahil terjadi sebelum Revolusi Arab.

Yang Memimpin Suriah Sekarang Adalah Iran dan Rusia
Presiden Suriah sekarang sebenarnya adalah Menteri Luar Negeri Rusia Sergie Lavrov, atau Menteri Luar Negeri Iran (Syiah). Ini tidak berlebihan karena realita juga demikian. Rusia sebagaimana di awal tadi anti AS karena untuk kepentingannya sendiri, bukan karena Islam. maka tidak aneh jika Rusia mempertahankan habis-habisan Suriah sebagai Negara Arab terakhir yang sosialis, jika Suriah jatuh maka Rusia tidak punya pengaruh lagi di Timur Tengah. tidak penting bagi Rusia walau berapa pun jumlah rakyat Suriah Mati.
Di lain sisi, Iran juga demikian. Tidak penting walaupun Suriah Hancur, yang penting Iran punya pengaruh di Suriah sehingga bisa menjadi jembatan untuk selalu punya hubungan dengan Syiah Hezbullah Lebanon. Dan jika Suriah jatuh maka petaka besar bagi Iran. Jadi, yang membunuh rakyat suriah sekarang adalah Rusia dan Iran. Namun sayangnya Presiden Suriah Basyar Asad rela membunuh rakyat sendiri untuk kepentingan luar.

Barat Menungggu Cemas Jika Basyar Asad Jatuh
Negara barat termasuk Amerika, dari awal revolusi Suriah tidak pernah jelas apakah mendukung Revolusi rakyat Suriah atau mendukung Pemerintah Suriah. Itu karena mereka kecolongan mendukung Revolusi Tunisia, Libya dan Mesir dimana yang menguntungkan malah Islam bukan Sekuler. Berkali-kali ingin mempersenjatai Tentara Oposisi tapi tidak pernah mengirim senjata. Sebenarnya yang tersirat mereka lebih senang dengan cara kepemimpinan sekuler ala Bashar Asad, walaupun dulu Suriah anti barat, akan tetapi seperti di awal tadi, anti AS bukan sepenuhnya karena Islam.
Dan itu lebih jelas ketika Ketua Persatuan Nasional Suriah (oposisi) Syeik Muaz Khatib mengatakan bahwasanya Negara barat tidak punya program jelas untuk Suriah. Yang Barat inginkan cuman dua yaitu Suriah tetap di pimpin oleh Bashar Asad atau membiarkan Suriah perang terus dengan tidak memberikan bantuan senjata pada tentara oposisi, agar oposisi tidak bisa cepat meruntuhkan pemerintah Suriah sekarang.

Bersatu Mesir dengan Suriah Pintu Masuk Pembebasan Palestina.
Yang sangat di takutkan oleh AS dan Israel adalah jatuhnya Pemerintah Suriah sekarang, yang kemungkinan besar kepemimpinan Suriah kedepan akan di ambil alih oleh kubu Islamis baik secara langsung ataupun bertahap seperti di Mesir atau Tunisia. Sejarah mencatat ketika Shalahuddin Al-Ayyubi menaklukan Palestina setelah sekian lama di bawah Tentara Salib, tentara Shalahuddin ketika itu ada di Mesir dan ada di Syam (Suriah, Jordan, Lebanon), Palestina di kepung, di blokade, kemudian baru bisa di taklukkan. Maka dengan jatuhnya Suriah sekarang di bawah kubu Islamis maka era blokade untuk penaklukan Palestina makin dekat. Nas’alullah salamah

Komentar