MENTERI
Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada hari Rabu ini (23/1/2013)
mengatakan bahwa tidak akan ada penyelesaian damai konflik di Suriah
selama penentang Presiden Bashar al-Assad menuntut Assad turun dari
kekuasaannya dan menolak untuk bernegosiasi dengan pemerintahannya.
Pernyataan
Lavrov itu disampaikannya pada konferensi pers tahunan yang menandakan
tidak ada pergeseran posisi Rusia dalam masalah Suriah, di mana Suriah
mengatakan turunnya Assad tidak harus menjadi prasyarat kesepakatan
untuk mengakhiri 22 bulan aksi kekerasan di negara itu di mana lebih
dari 60.000 orang telah tewas.
“Semuanya menentang obsesi anggota
oposisi dengan ide penggulingan mereka terhadap rezim Assad. Selama ini
posisi tak terdamaikan tetap berlaku. Tidak ada hal baik yang akan
terjadi, aksi bersenjata akan terus berlanjut, orang-orang akan mati,”
kata Lavrov.
Rusia sendiri menjadi pelindung asing terkuat rezim
Assad selama aksi kekerasan yang dimulai dengan tindakan keras Assad
terhadap aksi protes yang menentang dirinya namun kemudian meningkat
menjadi perang saudara, tiga resolusi Dewan Keamanan PBB yang bertujuan
untuk mendorong dia keluar atau menekan dia untuk mengakhiri pertumpahan
darah selalu diveto oleh Rusia. (Islampos)
Komentar
Posting Komentar