"Keguncangan" Parlemen Iran: Perseteruan Larijani Vs Nejad

Ahad (10/02/13) ketua Parlemen Iran, Ali Larijani, terpaksa memotong pidatonya setelah pengunjuk rasa melemparinya dengan sepatu dan tembikar yang biasa diapakai oleh orang – orang syiah untuk menaruh dari mereka saat sujud.

Insiden itu terjadi saat pembukaan pidatonya di kota suci menurut Syiah, Qom, di mana beberapa orang meneriakkan slogan – slogan menentang dirinya tak lama setelah awal pidato. Pidato tersebut disampaikan dalam acara peringatan hari revolusi Iran yang ke-30, 1979.
Kantor berita Iran, Al-Umal, mengatakan bahwa Larijani saat menyampaikan pidato dua atau tiga menit, sekitar 100 orang pendukung presiden Mahmud Ahmadi Nejad melempari Larijani dengan sepatu dan tanah.

Di sisi lain, kantor beita Iran Meher mengatakan bahwa Larijani berupaya untuk menenangkan suasana “Kita harus tidak merusak hari peringatan yang agung ini dengan aksi – aksi kita seperti ini” tutur Larijani.

Al-Umal menambahkan bahwa sebagian orang dalam acara peringatan tersebut mencoba untuk menghalau orang – orang yang berbuat onar. Namun mereka tidak sanggup menahan desakan orang – orang tersebut, dan Larijani pun menghentikan pidatonya dan pergi meninggalkan lokasi.

Hal ini menunjukkan bahwa ketua parlemen itu memiliki perseteruan politik dengan presiden Iran, Mahmud Ahmadi Nejad.

Beberapa hari sebelumnya, parlemen Iran kedatangan “angin ribut” (sebagaiman yang ditulis oleh Muhammad Nassar dalam tulisannya “Ahmadi Nejad di hadapan topan parlemen. Dan berbagai sumber menegaskan ia ditegur oleh Khamenei). Di mana pada saat itu terjadi “saling melempar  kata-kata” antara Ahmadi Nejad dan Larijani.

Hal itu terjadi saat sidang pemungutan suara untuk memberhentikan menteri pekerjaan dan asuransi, Abdul Reza, yang mendapat mandat dari presiden untuk mengangkat Sa’id Murtazwi sebagai direktur departemen asuransi.

Padahal Sa’id Murtazwi, yang sebelumnya menjabat sebagai dewan perwakilan Teheran, didakwa terkait dengan pembunuhan 3 tahanan politik oposisi. Oleh sebab itu, ketua MPR, Ali Larijani menggap hal ini menyelisihi konstitusi. Dan Larijani pun mengdakan pemungutan suara untuk memberhentikan dan mengangkat menteri tenaga kerja dan asuransi.

Namun tak disangka, dalam sidang Mahmud Ahmadi Nejad tampil sebagai pembicara yang mengungkap sebuah video yang memojokkan Ali Larijani. Dengan video itu, Nejad menuduh keluarga Ali Larijani, Fazal Larijani, melakukan suap terhadap salah satu pejabat pemerintah.
......“Anggota dewan merepresentasikan suara legislator. Dan televisi negri  harus bertanggungjawab karena telah mengekang suara rakyat yang menolak Presiden Ahmadi Nejad......
Kemudian sang Penasehat Umum (Mursyid Am) Iran, Ayatollah Ali Khamenei, Jum’at (01/02/13) menemui dan memberikan teguran kepada presiden Mahmud Ahmadi nejad, tetang cara manajemen segmen ekonomi Negara. Saat sidang berlangsung pun, Ahmadi Nejad tidak menghiraukan interupsi para anggota dewan yang menegurnya tentang segmen ekonomi.

Pada waktu lalu, harian Jumhuri Islami pun  mengkritik penyiaran radio dan televisi yang mensesnsor perkataan – perkataan para anggota dewan yang membantah ucapan presiden dalam siaran langsung. “Anggota dewan merepresentasikan suara legislator. Dan televisi negri  harus bertanggungjawab karena telah mengekang suara rakyat yang menolak Presiden Ahmadi Nejad” tegas harian itu.

Kembali ke persidangan parlemen. Karena kriminal dan pelanggaran yang dilakukan oleh Sa’id Murtzwi, dan pengangkatatnnya yang kontroversial (Inkonstitusi) membuat suasanan politik semakin keruh di Iran. Belum lagi track record Sa’id Murtazwi selama 12 tahun.(Voaislam)

Komentar