Innalillahi, Data Menunjukkan Pria Saudi Masih Sering ‘Tidur’ Dengan Mantan Istrinya

perceraian di saudiTALAL Al-Bakri, seorang pejabat Saudi, mengusulkan adanya undang-undang yang bisa melindungi hak-hak perempuan yang bercerai. Ia merasa prihatin bahwa selama ini banyak pria Saudi yang masih terus ‘tidur’ bersama dengan mantan istri mereka setelah perceraian yang prosesnya dilakukan tanpa kehadiran sang istri.
Al Bakri, seorang anggota Dewan Syura (parlemen) mengatakan undang-undang baru itu diperlukan karena adanya peningkatan yang tajam dalam kasus perceraian di kerajaan Saudi, negara dengan perekonomian terbesar di Arab.

“Saya akan menjadi salah satu pendukung terkuat undang-undang yang akan melindungi hak-hak perempuan Saudi ini, termasuk tunjangan, hak asuh anak, dan hal-hal lain,” katanya kepada harian berbahasa Arab Saudi ‘Sabq’.

“Hukum ini juga menjadi penting mengingat fakta bahwa banyak pria menceraikan istri mereka tanpa memberitahu mereka sementara mereka terus tidur dengan mereka selama berbulan-bulan.  Ini tidak adil karena sejak pernikahan dengan persetujuan dari dua belah pihak, perceraian juga harus diselesaikan di hadapan dua orang itu. Saya keras menentang perceraian tanpa kehadiran sang istri.”

Bakri mengatakan Dewan Syura sudah menyetujui rekomendasi ini.
Arab Saudi, eksportir minyak terbesar di dunia, memiliki angka perceraian tertinggi di dunia, dengan satu kasus perceraian rata-rata terjadi setiap setengah jam pada tahun 2010 saja. Data resmi menunjukkan Kerajaan Saudi mencatat 18.765 perceraian selama tahun 2010, lebih dari 35 persen dari angka pernikahan Saudi. (Islampos)

Komentar